Alhamdulillahsekarang bunda berubah kalo kata orang lain kalo bunda sih bilangnya bunda lebih baik (Insya Allah dan terus mau istiqamah) bermulai dari dulu atau sejak kecil bunda yang kritis ini pengen banget belajar ilmu agama dengan baik tapi ya itu Lingkungan yang kurang dan bunda juga diwariskan sifat picky kalo kata ayah zahra dan bila ilmu agamanya
Allah Tarik Suami Tapi Allah Ganti Dengan Yang Lebih Baik Pula" - Bekas Isteri PU Abu Dedah Wajah Anak Comelnya! Kamaruddin Razal. Tue Jul 02 2019. Bekas isteri kepada Pencetus Ummah (PU) Abu Sufyan iaitu Ain ‘Afini Latif mendedahkan wajah anak sulungnya.
BerandaFeatured Jangan Khawatir, Apapun yang Hilang Dari Pasti Allah Ganti Dengan yang Lebih Baik. Jangan Khawatir, Apapun yang Hilang Dari Pasti Allah Ganti Dengan yang Lebih Baik. Dina Sapyanti - Featured. 22 September 2021. Komentar.
Dansumbangan yang baik tidak akan pernah hilang. Lakukan lebih banyak amalan sunnah. Semua tindakan sunnah yang Anda pelajari ketika Anda masih muda, maka lakukanlah. Bisa dengan sholat sunnah, berdoa, dzikir, bersiwak, memberi iftar orang lain, silaturahim dan lainnya. Baca Alquran lebih banyak. Ada beberapa orang yang melakukan ini dengan
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Connection timed out Error code 522 2023-06-13 132810 UTC Host Error What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d6aac1a6aafb7ac • Your IP • Performance & security by Cloudflare
IBNU RAJAB pernah bercerita tentang seorang ahli ibadah yang sedang berada di Makkah. Dia kehabisan bekal dan kelaparan. Tubuhnya limbung Ketika sedang berjalan di salah satu gang di kota Makkah dia mendapatkan sebuah kalung yang sangat mahal harganya. Diambilnyalah kalung itu dan dimasukkannya ke dalam saku, lalu pergi ke Masjidil Haram. Tiba-tiba ada seorang lelaki yang mengumunmkan bahwa dirinya telah kehilangan kalung. Orang yang kehilangan kalung itu menjelaskan bagaimana bentuk kalung yang hilang itu. Ternyata semua keterangan yang dia sampaikan mengacu kepada kalung yang ditemukan orang tersebut. “Saya berikan kalung itu kepadanya namun dengan syarat memberikan imbalan kepada saya, kata orang yang menemukan itu. “Kalung itu pun diambilnya, dan pergi begitu saja tanpa ucapan terima kasih, atau dengan memberikan satu dirham, sepatah kata, maupun dengan memberikan apa saja. Ya Allah aku biarkan semua itu untuk-Mu, maka gantilah untukku sesuatu yang lebih baik darinya.” Kemudian dia pergi ke laut, dan menumpang sebuah perahu. Setelah di laut, tiba-tiba angin bertiup kencang sekali, dan perahu yang ditumpanginya itu pun karam. Akhirya dia mengapung-apung di atas air dengan sebatang kayu yang dimainkan angin ke kiri dan ke kanan hingga akhirnya terdampar di sebuah pulau, hingga dia turun ke daratan. Di pulau itu dia mendapatkan sebuah masjid dan orang-orang yang sedang melakukan shalat. Dia pun kemudian ikut shalat bersama mereka. Di masjid itu ia menemukan lembaran-lembaran kertas yang setelah dibacanya termyata ayat ayat Al-Qur an. Salah seorang dari mereka bertanya kepadanya, “Apakah Anda sedang membaca Al-Qur an?” Jawabnya, “Ya.” Kemudian penduduk pulau itu berkata, “Ajarilah anak-anak kami Al-Qur an.” Dia pun setuju untuk mengajarkan Al-Qur an kepada mereka dengan dibayar. Kemudian dia menuliskan tulisan Arab, dan orang itu pun bertanya lagi, “Apakah Anda bisa mengajari anak-anak kami tulis-menulis” Jawabnya, “Ya.” Maka dia pun nengajari anak-anak mereka dengan menerima bayaran. Orang-orang di pulau itu kemudian bercerita bahwa di tempat itu ada seorang perempuan yatim, anak dari seseorang yang sangat baik. Kini orang uanya meninggal dunia. “Apakah Anda mau menikahinya!” tanya orang itu kemudian. Dia menjawab, “Tidak apa-apa.” Dan, dia pun akhirnya menikah dengan perempuan yatim tersebut. Ketika masuk ke kamarnya, di ini?” Si istri itu pun kemudian bercerita. Dalam cerita itu disebutkan bahwa pertama, dia melihat kalung yang pernah dia temukan itu melingkar di leher istri itu. Maka ia pun bertanya, “Bagaimana kisah tentang kalung ayahnya suatu waktu pernah menghilangkannya di Makkah.” Kata si ayah kepada istrinya, kalung ini ditemukan seorang laki-laki yang kemudian diserahkan begitu saja kepadanya. Sepulang dari Makkah, si ayah selalu berdoa dalam sujudnya semoga Allah mengaruniakan suami buat anak perempuannya seperti laki-laki yang menemukan kalung itu. Di akhir ceritanya, sang suami itu akhirnya menjawab, “Sayalah laki-laki itu.” Sekarang kalung itu berada di sisi laki-laki itu dengan status halal, sebab dia telah meninggalkan sesuatu karena Allah maka Allah pun menggantikannya dengan yang lebih baik. Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya Allah Mahabaik dan tidak menerima kecuali yang baik….”.[HR Muslim].*/Dr Aidh al-Qarni, dalam La Tahzan
TINGGALKAN SESUATU KARENA ALLAH, MAKA DIA AKAN GANTI DENGAN YANG LEBIH BAIK Berikut beberapa kutipan nasehat atau kisah menarik, dalam rangka menguatkan niatan atau azam kita disaat masih ragu dan butuh penegasan apakah keputusan atau langkah yang saya ambil sudah benar dan sesuai dengan takdir Allah. Dalam rangka proses hijrah untuk meraih yang lebih baik dan mendekatkan diri kpd Allah. Karena sesungguhnya takdir kita, tentang baik buruknya keputusan yang telah kita ambil. selalu ada konsekuensi setiap keputusan yang kata pilih. Ada kontribusi “pilhan” yang harus kita tentukan, dan inilah yang disebut sebagai qada’ dari Allah. dan hal itu beriringan dengan ketetapan qodar dari Allah, yaitu tentang sesuatu yang sudah pakem, dan telah Allah tetapkan dilauhul mahfuz. Siapa yang meninggalkan ibadah yang tidak ada tuntunan karena Allah, maka Allah akan memberikan cahaya sunnah untuknya, jalan yang terang benderang yang jauh dari kesia-siaan. Siapa yang meninggalkan yang haram, pekerjaan riba dan profesi yang mengundang kemurkaan Allah, maka Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik, dengan pekerjaan yang halal yang lebih menentramkan jiwa. Siapa yang meninggalkan pujaan hati karena tidak menambah ketaatan kepada Allah, maka Allah akan beri ganti dengan jodoh yang lebih baik yang lebih mendekatkan diri kepada Allah. Siapa yang meninggalkan kegiatan yang sia-sia dan tindakan yang melalaikan, maka Allah akan ganti dengan hal yang lebih bermanfaat dan dijauhkan dari kemunafikan. Siapa yang meninggalkan kecanduan rokok, miras, dan narkoba karena Allah, maka Allah ganti dengan kesehatan dan keselamatan pada jiwanya. Inilah proses hijrah yang sesungguhnya, pengambilan keputusannya kita sendiri yang menentukan dan Allah yang pasti akan membimbing melalui intuisi, tanda-tanda kekuasaannya disekitar kita. Faedah yang berharga tersebut disebutkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah antara lain “Akan terasa sulit jika seseorang meninggalkan hal-hal yang ia sukai, karena selain Allah. dan ketakutan untuk mengambil keputusan karena untuk sesuatu yang lebih baik, itulah tipu day syaitan saat seorang hamba ingin berusaha hijrah.” Namun jika jujur dan ikhlas dari dalam hati dengan meninggalkannya karena Allah, maka tidak akan terasa berat untuk meninggalkan hal tadi. Yang terasa sulit cuma di awalnya saja sebagai ujian. Apakah meninggalkan hal itu jujur ataukah dusta? Jika ia terus bersabar dengan menahan kesulitan yang hanya sedikit, maka ia akan memperoleh kenikmatan dan surga yang Allah janjikan. Tentang janji Allah setelah kita meninggalkan yang buruk dan mengganti dengan sesuatu yang lebih baik disebutkan dalam Al-Quran, QS. An Nur 55 dan juga dalam kisah QS. Yusuf 56 Adapun perkataan “Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka akan diberi ganti yang lebih baik dari itu”, ganti yang diberikan di sini beraneka ragam. Akan tetapi ganti yang lebih besar yang diberi adalah kecintaan dan kerinduan pada Allah, ketenangan hati, keadaan yang terus mendapatkan kekuatan, terus memiliki semangat hidup, juga kebanggaan diri serta ridha pada Allah Ta’ala.” Al Fawaid, hal. 166 Luar biasa janji yang kan diberi. Cobalah berusaha meninggalkan sesuatu karena Allah, ingat karena Allah semata, maka rasakan bagaimanakah gantian luar biasa yang Allah berikan. Ingat sekali lagi sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang disebutkan oleh salah seorang sahabat, “Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” HR. Ahmad 5 363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Syaikh Salim bin Ied Al Hilali berkata bahwa sanad hadits ini shahih.Wallahua’lam bishowab. Sumber
Ayat 41 عَلىٰ أَن نُبَدِّلَ خَيرًا مِّنهُم وَما نَحنُ بِمَسبوقينَ Sahih International To replace them with better than them; and We are not to be outdone. Malay Membinasakan mereka, serta menggantikan mereka dengan makhluk-makhluk yang lebih baik dari mereka; dan Kami tidak sekali-kali dapat dikalahkan atau dilemahkan. Mudah sahaja untuk Allah menciptakan makhlukNya. Allah cipta segalanya dengan rekabentuk yang amat indah sekali. Begitu hebat sekali kejadian yang Allah telah jadikan. Bukanlah kejadian alam ini dengan tidak sengaja’. Sesiapa sahaja yang mengkaji alam ini akan terpesona dengan keindahan dan kehebatan alam ciptaan Allah ini. Lagi mudah kalau nak menjadikan dan menghidupkan makhlukNya semula. Kalau Allah hidupkan dari tidak ada kepada ada, tentulah Allah boleh hendak menjadikan semula. Satu maksud lebih baik’ yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah Allah akan menjadikan kejadian di syurga yang lebih baik dari kehidupan di dunia. Di syurga, tidak ada yang cacat, tidak ada yang gila walaupun seseorang itu gila di dunia dulu. Kehidupan amat indah sekali sampaikan tidak ada keluar najis pun. Tubuh badan kita tidak sama lagi kerana badan kita sudah dinaiktaraf. Ayat ini boleh juga bermakna Allah boleh ganti kita dengan umat yang baru kalau kita durhaka. Allah boleh jadikan kaum yang taat denganNya. Umat itu lebih baik dari kita. Lihatlah bagaimana Allah telah gantikan jin dengan kita sebagai khalifah di muka bumi ini. Ayat ini juga bermakna, Allah boleh sahaja ganti puak Musyrikin Mekah itu dengan puak yang lain, yang lebih baik dari mereka. Kalau mereka tidak mahu dengan Nabi Muhammad, Allah akan berikan peluang menjadi umat pertama Nabi Muhammad kepada orang lain. Dan Allah pun sebenarnya telah pun mengganti mereka. Kerana mereka tidak mahu beriman, Allah ganti dengan puak Ansar di Madinah. Lihatlah bagaimana Allah ganti penduduk Mekah dengan puak Ansar yang lebih baik lagi dari mereka. Merekalah yang mendapat penghormatan zaman berzaman hingga ke Kiamat nanti dikenali sebagai puak Ansar – yang menolong Nabi Muhammad dan agama Islam. Dan ini mengingatkan kita kalau kita orang Melayu ini tidak jaga agama Islam ini, Allah gantikan dengan kaum lain yang akan menjaganya dan mengembangnya. Kalau sekarang kita perhatikan, memang di Eropah dan di Barat pula yang semakin berkembang penganut agama Islam. Ini kerana mereka buat kerja dakwah di merata tempat. Ayat 42 Kalau semua nasihat telah diberikan tapi masih berdegil lagi. فَذَرهُم يَخوضوا وَيَلعَبوا حَتّىٰ يُلٰقوا يَومَهُمُ الَّذي يوعَدونَ Sahih International So leave them to converse vainly and amuse themselves until they meet their Day which they are promised – Malay Oleh itu, biarkanlah mereka wahai Muhammad tenggelam dalam kesesatannya dan leka bermain-main dalam dunianya, sehingga mereka menemui hari yang dijanjikan kepada mereka untuk menerima balasan! – فَذَرْهُمْ يَخُوضُوا وَيَلْعَبُوا Oleh itu, biarkanlah mereka wahai Muhammad tenggelam dalam kesesatannya dan leka bermain-main dalam dunianya, Kalau para penentang masih menentang kebenaran wahyu, maka Allah suruh biarkan mereka dalam keadaan mereka. Biarkan apa sahaja yang mereka nak kata. Kalau kita dakwah tapi orang tak dengar, biarkan mereka. Bukan kita yang boleh beri taufik. Tugas kita hanyalah menyampaikan sahaja. Biarkan mereka bermain-main dan bergembira dengan kehidupan dunia mereka. حَتَّىٰ يُلٰقُوا يَوْمَهُمُ الَّذِي يُوعَدُونَ sehingga mereka menemui hari yang dijanjikan kepada mereka Keputusan dari Allah untuk mereka menerima azab telah ditentukan. Bukannya mereka tidak diberitahu, tapi telah berkali-kali disampaikan kepada mereka. Mereka akan rasakan bencana dari kesesatan mereka. Maka biarkan mereka, nanti mereka sendiri akan menerima balasan kerana penolakan mereka. Maksudnya, Nabi Muhammad dan para sahabat tidak perlu nak lawan dan berperang dengan mereka. Kerana umat Islam waktu itu masih lemah. Maka serahkan sahaja urusan mereka kepada Allah. Ayat 43 يَومَ يَخرُجونَ مِنَ الأَجداثِ سِراعًا كَأَنَّهُم إِلىٰ نُصُبٍ يوفِضونَ Sahih International The Day they will emerge from the graves rapidly as if they were, toward an erected idol, hastening. Malay Iaitu hari mereka segera keluar dari kubur masing-masing menuju ke Padang Mahsyar dengan keadaan seolah-olah mereka berkejaran ke tempat berhala-berhala yang mereka sembah dahulu, يَوْمَ يَخْرُجُونَ مِنَ الْأَجْدَاثِ سِرَاعًا Iaitu hari mereka segera keluar dari kubur Mereka akan keluar dengan segera dari kubur mereka menuju ke Padang Mahsyar. Tidak boleh nak lengah-lengah macam kita bangun tidur setiap pagi. Di akhirat nanti, tidak ada kuasa untuk kita buat ikut suka kita. Apabila disuruh gerak, kita semua akan bergerak. Tidak ada bantahan lagi dari kita. Lagi satu, kebangkitan di akhirat adalah amat cepat. Terus bangun sahaja dari kubur. Tidaklah seperti kejadian di dunia yang ambil masa 9 bulan dalam perut itu, kemudian bertahun-tahun baru jadi dewasa. Nanti apabila kita dibangkitkan kelak, kita akan terus jadi dewasa. كَأَنَّهُمْ إِلَىٰ نُصُبٍ يُوفِضُونَ dengan keadaan seolah-olah mereka berkejaran ke tempat berhala-berhala, Mereka akan bangkit dari kubur untuk pergi ke Mahsyar untuk dihisab dengan cepat. Dan cepatnya mereka itu seperti mereka berkejaran untuk menyentuh berhala mereka. Di akhirat nanti apabila dibangkitkan, tidak boleh nak lengah, melawan atau tidak mahu ikut perintah. Mereka akan bangun dengan cepat. Sama ada mahu atau tidak, mereka akan bergegas. Bayangkan seperti anak penyu bergegas ke laut tanpa suruhan sesiapa pun. Walaupun mereka baru lahir, tapi mereka tahu ke mana hendak dituju. Begitulah kita nanti. Waktu itu badan kita bukan dalam kawalan kita lagi. Iradah kuasa dan kehendak sudah ditarik. Kita tahu dan sedar apa yang terjadi waktu itu tapi tidak boleh buat apa lagi. Mereka akan berkejaran macam dulu mereka bersegera menuju ke berhala mereka. Kerana mereka hendak menjadi orang pertama yang sentuh berhala mereka. Kalimah نُصُبٍ bermaksud altar batu’, tempat mereka sembelih binatang sembahan mereka kepada berhala dulu. Jadi نُصُبٍ adalah bermakna berhala yang besar dan duduk tetap. Dulu, mereka ada berhala yang boleh diangkat-angkat dan ada berhala jenis tidak boleh digerakkan lagi kerana ianya sangat besar dan berat. Kita sekarang tidak ada berhala. Tapi kita ada tempat tujuan hidup kita seharian. Lihatlah bagaimana kita berlari-lari untuk kejar bas atau komuter untuk pergi kerja. Kerana ramai dari kita yang sibuk dengan kerja sahaja. Kalau pasal kerja, kita berlari-lari kelam kabut dan bersegera, tapi untuk agama, kita tidak begitu. Kita semua akan bergerak ke arah Mahsyar dengan berbagai cara. Ada yang jalan, merangkak dan sebagainya. Ayat 44 خٰشِعَةً أَبصارُهُم تَرهَقُهُم ذِلَّةٌ ۚ ذٰلِكَ اليَومُ الَّذي كانوا يوعَدونَ Sahih International Their eyes humbled, humiliation will cover them. That is the Day which they had been promised. Malay Sambil pandangan mereka tunduk, serta mereka diliputi kehinaan; itulah hari yang telah dijanjikan kepada mereka. خٰشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ Sambil pandangan mereka tunduk, serta mereka diliputi kehinaan; Kedudukan mereka amat berbeza dengan semasa mereka di dunia. Dulu mereka sombong dengan kedudukan mereka. Sampaikan mereka tidak hiraukan agama. Tapi sekarang, mereka telah menjadi hina. Pandangan mereka tunduk dan mereka terasa amat terhina. ذَٰلِكَ الْيَوْمُ الَّذِي كَانُوا يُوعَدُونَ itulah hari yang telah dijanjikan kepada mereka. Semua itu telah diberitahu dan dijanjikan kepada mereka. Tapi mereka tidak mahu dengar. Akibatnya mereka menjadi amat malang sekali. Allahu a’lam. Lompat ke surah seterusnya – Surah Nuh Kemaskini 9 September 2019 Rujukan Maulana Hadi Ustaz Adli Nouman Ali Khan Taimiyyah Zubair
allah ganti dengan yang lebih baik